Tempo mengkonfirmasi informasi ini kepada Kepala Otoritas Bandara Wilayah VIII Manado Marulitua Edison. Edison membenarkan adanya WNA Cina yang mendarat di Bandara Sam Ratulangi.
Akan tetapi, mereka hanyalah WNA yang berstatus pekerja untuk kebutuhan tambang di Maluku dan Sulawesi. Kedatangan mereka pun, kata Edison, adalah bagian dari program pemerintah. Para pekerja ini mendarat di Sam Ratulangi dengan pesawat charter setelah mendapatkan izin dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perhubungan.
Edison tidak mengetahui angka pasti jumlah pekerja yang masuk. Sebab, Otoritas Bandara hanya bertugas mengawasi. "Jumlah pastinya bisa tanya ke Imigrasi," kata dia.
Tempo menghubungi kembali Arya Pradhana Anggakara. Tapi, Arya belum memberikan respons hingga berita ini diturunkan.
Selanjutnya, terkait keberadaan pekerja asing asal Cina, Faisal menyinggung soal pengangguran di dalam negeri. Pada Februari 2021, kata dia, pengangguran tertinggi adalah kelompok usia muda (15 sampai 24 tahun) yaitu 18,03 persen. Angka ini naik 16,31 persen Februari 2020
Lalu, pengangguran lulusan SMK menjadi yang tertinggi yaitu 11,45 persen. Menyusul kemudian SMA 8,55 persen, Universitas 6,97 persen, dan Diploma I/II/III 6,61 persen. Data-data pengangguran ini sesuai dengan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada 5 Mei 2021.