TEMPO.CO, Jakarta - Realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 tidak jauh berbeda dengan proyeksi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas).
“Realisasi triwulan I 2021 ini mirip dengan perkiraan Bappenas, yang sebesar minus 0,8 persen karena memang di kuartal I 2021 masih berat konsumsi rumah tangganya,” kata Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/ Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, Kamis, 6 Mei 2021.
Sebelumnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 minus 0,74 persen secara tahunan.
Mengacu pada data BPS, sektor akomodasi, makanan, dan minuman adalah penyumbang kontraksi terbesar kedua ekonomi yang tumbuh minus 7,26 persen. Sedangkan terdalam adalah transportasi dan pergudangan minus 13,12 persen.
Amalia menjelaskan bahwa ini disebabkan oleh libur akhir tahun yang berdampak pada munculnya klaster baru sehingga kasus Covid-19 meningkat pesat. Akhirnya beberapa daerah terpaksa melakukan lockdown.
“Akibatnya ekonomi dan daya beli masyarakat kembali agak terhambat,” ucapnya.