TEMPO.CO, Jakarta - Grab Indonesia mencatat volume pemesanan makanan dan minuman via GrabFood selama Ramadan menumpuk pada jam menjelang buka puasa, yakni pukul 16.00-17.00. Tren penumpukan pemesanan berbeda dengan hari-hari sebelumnya yang terbagi rata di jam sibuk makan siang serta makan malam.
Senior Product Operations Manager Grab Indonesia Jovian Onggowinarso mengakui ramainya pemesanan menu buka puasa melalui fitur GrabFood membuat waktu ketibaan makanan menjadi lebih panjang. Kondisi ini juga berimbas pada risiko pembatalan pesanan oleh konsumen.
“Tiga tahun lalu pada 2018 di Ramdan pertama GrabFood, tingkat penyelesaian pesanan turun drastis. Sejak saat itu tim GrabFood berimporovisasi untuk menyelesaikan masalah (penumpukan pesanan),” ujar Jovian dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual, Rabu, 5 Mei 2021.
Jovian menjelaskan manajemen telah melakukan berbagai inovasi untuk meningkatkan performa fitur GrabFood dan mengantisipasi agar konsumen tidak terlalu lama menunggu pesanannya. Ia menyarankan konsumen memanfaatkan fitur GrabFood tersebut.
Pertama, konsumen dapat memilih fitur pemesanan terjadwal. Fitur ini bisa memungkinkan konsumen memesan hidangan sahur atau buka puasa hingga dua hari sebelumnya. Melalui fitur ini, konsumen yang memesan jauh-jauh hari akan memperoleh prioritas.