Harga saham ini telah menembus support yang kini telah menjadi resistance, yaitu di level 4.130 dan dalam tren turun sejak Maret 2021. "Cenderung lanjutkan trend turun. Support selanjutnya 3.960. Jika mampu naik di atas 4.200, maka sentimen bearish akan ternetralisir," ujar Alfatih.
Adapun saham PT Merdeka Copper Gold Tbk alias MDKA mengalami rebound dari support penting 2.480, sebagai batas stop. Harga saham ini cenderung melanjutkan tren naik sejak April 2021, ke arah 2.750-2.840. Jika tembus stop 2.480, maka level buy back ada di 2.400-2.260.
Untuk saham PT Medco Energi Internasional Tbk alias MEDC diperkirakan mendekati target teoritis ke 725-750 alias pola Januari hingga Mei 2021. Adapun support berada di level 670, lalu 640. Alfatih memperkirakan harga saham ini akan konsolidasi dulu sebelum membentuk pola baru arah selanjutnya.
Saham PT Vale Indonesia Tbk alias INCO akan bergerak uptrend setelah menembus level 4.760-4.830. Target resistance berikutnya adalah di 5.030-5.400. "INCO bentuk pola bullish, namun mungkin koreksi dulu," ujar Alfatih.
Sementara saham PT Kapuas Prima Coal Tbk aloas Zinc, kata Alfatih, akan menghadapi resistance di level 170, lalu 186. Adapun level support ada di 163, lalu 154.
Berikutnya saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk alias TBIG cenderung melemah ke arah support 2.470 hingga 2.375-2.250. Adapun resistance berada di level 2700.
Selanjutnya, saham PT Astra International Tbk atau ASII berpotensi naik ke 5.650-5.775 setelah rebound dari support kuat 5.340-5.420.
Terakhir, saham PT Timah Tbk alias TINS sedang menguji level 1.840. Jika harga tersebut ditembus, maka resistance berada di level 1.970-2.040. Jika terjadi koreksi, maka sentimen bullish masih kuat selama harga tidak turun di bawah 1.775-1.715.
IHSG kemarin naik di sesi kedua perdagangan ke angka 5.963. Angka itu menguat 0,19 persen dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya yang sebesar 5.952.
Baca: Bitcoin dan Ethereum Jeblok, Dogecoin Tembus Rekor Tertinggi Sepanjang Masa