TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi ada 593.185 kendaraan yang akan meninggalkan Jabodetabek pada arus mudik 6-12 Mei 2021 (H-7 sampai H-1 Lebaran) atau naik 27,19 persen dari Lebaran 2020. Menurut Jasa Marga, kenaikan ini terjadi karena masa larangan mudik 2021 yang lebih pendek ketimbang 2020.
"Tahun ini hanya 7 hari larangan (sebelum hari H lebaran)," kata Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, dalam konferensi pers di Jasa Marga Toll Road Command Center, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 4 April 2021.
Baca Juga:
Sementara pada tahun lalu, larangan mudik telah berlaku sejak 24 April 2020, sebulan sebelum lebaran pada 23 Mei 2020. Sehingga, kata Atika, jumlah kendaraan yang keluar Jabodetabek saat mudik 2020 memang turun tajam.
Meski demikian, jumlah 593.185 kendaraan ini turun 35,9 persen dari lalu lintas normal 2020. Lalu secara nasional, jumlah kendaraan yang mudik juga turun 27 persen.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menyebut kenaikan diprediksi terjadi karena memang sudah ada pemulihan ekonomi di akhir 2020. Sehingga, arus lalu lintas pun mengalami peningkatan.
Meski demikian, Heru memastikan pengawasan akan tetap dilakukan untuk mencegah masyarakat yang dilarang mudik untuk melintas. "Kami akan menyiapkan posko penyekatan sesuai dengan SE (Surat Edaran) Satgas Covid," kata dia.
FAJAR PEBRIANTO
Baca juga: 593 Ribu Kendaraan Diprediksi Keluar Jabodetabek Saat Mudik 2021, Naik 27 Persen