Hal ini disebabkan terjadinya pencurian dana yang telah dikumpulkan sebesar US$ 50 juta. Sehingga membentuk Ethereum yang baru dengan perlindungan yang lebih kuat.
Per September 2019, Ether menjadi mata uang virtual terbesar kedua di pasar digital, satu posisi di bawah Bitcoin. Di dalam cryptocurrency, jauh lebih cepat untuk mendapatkan Ether dibandingkan Bitcoin.
Unit Ether lebih banyak beredar di pasar dibandingkan Bitcoin. Bahkan, dominasi Ethereum kini berada di peringkat kedua dan naik menjadi 15 persen setelah harga menyentuh level US$ 3.045 atau Rp 44 juta.
Total valuasi Ethereum kini menyentuh US$ 351,17 miliar. Sedangkan dominasi Bitcoin sekarang tergerus menjadi 46 persen dari total valuasi pasar aset kripto yang mencapai US$ 2,3 triliun.
Dominasi Bitcoin terus turun dari sekitar 70 persen pada awal tahun, seiring dengan melonjaknya koin selain Bitcoin, yang disebut dengan altcoins. Bitcoin tetap menjadi cryptocurrency terbesar, namun momentum penguatan aset kripto lain menarik minat pelaku pasar.
BISNIS
Baca: Balapan dengan Bitcoin, Ethereum Tembus Rekor Tertinggi ke Level USD 3.000