TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan pertumbuhan total aset 16,24 persen menjadi Rp 140,16 triliun per posisi 31 Desember 2020 dari tahun sebelumnya sebesar Rp 120,58 triliun.
"Sebagian besar dari aset ini berupa investasi pada Surat Berharga Negara atau SBN sebesar Rp 133,39 triliun atau 95,17 persen dari total aset," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa melalui keterangan di Jakarta, Sabtu, 1 Mei 2021.
Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia, hasil audit laporan keuangan LPS mendapat opini “Wajar Dalam Semua Hal yang Material”.
Tahun lalu LPS membukukan surplus bersih sebesar Rp 19,36 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 17,73 triliun.
Pendapatan investasi juga meningkat sebesar 15,8 persen menjadi Rp 8,84 triliun, meningkat sebesar Rp 7,64 triliun dari tahun sebelumnya.
"Hal ini tentunya disertai efisiensi di sisi pengeluaran yang signifikan," ujar Purbaya.
Pada 2020, LPS mencatat kenaikan jumlah simpanan masyarakat pada 109 bank umum sebesar 10,86 persen (yoy), jumlah rekening ini naik sebesar 16,12 persen (yoy) dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.