TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM resmi memberikan izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 buatan Cina, yakni Sinovac dan Sinopharm. Yang teranyar, sebanyak 482.400 dosis vaksin Sinopharm tiba di Indonesia pada Jumat siang, 30 April 2021, pukul 13.00 WIB di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Kedua vaksin ini memiliki kesamaan dengan menggunakan pengembangan vaksin berupa inactivated alias virus yang dimatikan. Namun begitu, ada beberapa perbedaan dari kedua vaksin tersebut sebagai berikut :
1. Perusahaan pembuat
Meski berasal dari Cina, namun perusahaan pembuat vaksin ini berbeda. Sinovac dibuat oleh Sinovac Biotech Ltd, sedangkan Sinopharm dibuat oleh Beijing Biological Products Institute, unit dari China National Biotec Group (CNBG)
2. Selang waktu penyuntikan
Sinovac 14 hari untuk 18-59 tahun, sedangkan untuk lansia 28 hari. Sementara itu, Sinovac jelang waktu suntik 21-28 hari untuk meningkatkan efektifitasnya.
3. Imogenositas
Imogenositas dari vaksin Sinopharm 14 hari setelah suntikan kedua yang terbentuk antibodi persentase relawan antibodi netralisasi 99,92 persen untuk dewasa dan lansia 100 persen. Sedangkan imunogenisitas vaksin Sinovac setelah 3 bulan sampai 99,23 persen.