TEMPO.CO, Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG berhasil bertahan di atas level 6.000 pada akhir sesi kedua perdagangan hari ini. Indeks menutup sesi kedua di angka 6.012, menguat 0,64 persen dari angka penutupan kemarin, yang di level 5.974.
Sebanyak 319 saham tercatat menguat, 184 saham melemah, dan 148 saham stagnan pada perdagangan hari ini, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,4 trilliun. "Angka net buy asing di pasar reguler tercatat sebesar Rp 83,2 miliar pada akhir sesi kedua," dinukil dari analisis Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis, 29 April 2021.
Saham yang paling banyak dibeli asing antara lain Bank Mandiri (Persero) Tbk alias BMRI Rp58,2 miliar, Bank Central Asia Tbk alias BBCA Rp 46,1 miliar, dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BBRI Rp 39,4 miliar.
Saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler antara lain PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk alias TLKM sebesar Rp 62,3 miliar, Astra International Tbk alias ASII Rp56,6 miliar, dan Merdeka Copper Gold Tbk alias MDKA Rp 30,9 miliar.
"Nyaris semua indeks sektor menguat hari ini, dengan penguatan terbesar dicatat oleh indeks sektor industri, yang naik hingga 1,4 persen," ujar Samuel Sekuritas. Saham yang menguat paling kencang dari sektor ini adalah saham Mulia Industrindo (MLIA), yang naik 24,5 persen ke Rp 735 per saham.
Sementara indeks sektor yang turun paling dalam adalah indeks sektor non-cyclical, yang turun -0,7 persen. Saham yang turun paling dalam dari sektor ini adalah saham Multi Bintang Indonesia Tbk alias MLBI, yang turun hingga -5 persen ke Rp 8,975 per saham.
Top gainer saham pada hari ini antara lain Agro Yasa Lestari Tbk alias AYLS yang naik 33,8 persen ke Rp 95 per saham), Island Concepts Indonesia Tbk alias ICON yang naik 33,7 persen ke Rp 99 per saham, serta Apexindo Pratama Duta Tbk alias APEX yang naik 25 persen ke Rp 1.100 per saham. Selain itu, Dana Brata Luhur Tbk alias TEBE naik 24,8 persen ke Rp 462 per saham dan Tembaga Mulia Semanan Tbk alias TBMS naik 24,7 persen ke Rp 1.435 per saham.
Adapun saham-saham top loser antara lain Indo Komoditi Korpora Tbk alias INCF turun 7,0 persen ke Rp 93 per saham, Bank Maspion Indonesia Tbk alias BMAS turun 6,9 persen ke Rp 1.145 per saham, serta Charnic Capital Tbk alias NICK turun 6,9 persen ke Rp 266 per saham. Selain itu, Zyrexindo Mandiri Buana Tbk alias ZYRX turun 6,8 persen ke Rp 545 per saham dan Sierad Produce Tbk atau SIPD turun 6,8 persen ke Rp 1.350 per saham.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca: Saratoga Tebar Dividen Rp 298 M dan Sepakat Stock Split dengan Rasio 1:5
