Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kinerja Perseroan masih terjaga meskipun berada di situasi perekonomian yang tidak menentu.
Pada 2020, perseroan juga dapat menekan beban usaha. Tercatat rasio beban usaha terhadap pendapatan 33,24 persen lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama yaitu 34,17 persen.
Efisiensi beban usaha ini memberikan kontribusi positif terhadap laba tahun berjalan yang dibukukan perseroan tahun 2020 yang meningkat 28,54 persen menjadi Rp 20,43 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 15,89 miliar.
Perseroan sangat optimistis menghadapi 2021. Namun demikian, adanya pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan yang harus dihadapi di tahun 2021 ini.
Perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat meraih kinerja yang lebih baik lagi di tahun 2021. Fokus utama Perseroan tahun 2021 menjadi momentum pertumbuhan Perseroan dengan tata kelola yang baik yang didukung oleh 4 pilar portofolio Perseroan yaitu National Leader Manufacture, Excellent Distribution, Leading Pharmacy Retail dan Best Service Clinic & Clinical Laboratory.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Kimia Farma berupaya menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menjalankan digitalisasi, pengadaan yang terpusat, layanan kesehatan yang terintegrasi dan optimalisasi fasilitas produksi.
Sebagai fondasi untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kimia Farma akan bertumpu pada empat pilar, yaitu riset dan pengembangan, otomatisasi dan teknologi, sumber daya manusia dan tata kelola perusahaan yang baik.
BISNIS
Baca juga: Miliki Pabrik Bahan Baku Obat, Kimia Farma Bidik Impor Turun 23 Persen pada 2024