TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mengatakan pada kuartal I ada wajah baru di deretan lima besar negara asal investasi di Indonesia. Negara tersebut salah satunya adalah Korea Selatan atau Korsel yang merangsek ke peringkat ketiga negara asal penanaman modal asing terbesar di kuartal I 2021.
"Nah salah satu (investasi) Korea Selatan ini yakni pabrik Hyundai yang pada 2022 di Maret atau April itu mobil listrik insyaaAllah bisa kita produksi dan total investasi mereka sebesar US$ 1,5 miliar atau setara 20 triliun lebih," ujar Bahlil dalam konferensi video, Senin, 26 April 2021.
Bahlil mengatakan realisasi investasi untuk mobil listrik itu mencapai Rp 13-14 triliun. Adapun total PMA asal Negeri Gingseng sepanjang Januari-Maret 2021 adalah sebesar US$ 0,9 miliar. "Ini menunjukkan kinerja perusahaan Korea baik."
Adapun negara yang menempati peringkat pertama sebagai negara asal PMA terbesar adalah Singapura dengan nilai US4 2,6 miliar. Posisi negara tetangga Indonesia itu tidak tergoyahkan, menurut Bahlil, lantaran merupakan negara hub investasi dari negara-negara lain. Sementara itu, peringkat kedua diisi oleh Cina dengan nilai investasi US$ 1 miliar.
Berikutnya, peringkat empat diisi oleh Hong Kong dengan nilai US$ 0,8 miliar dan nomor lima diisi Swiss dengan US$ 0,5 miliar. "Ini belum pernah terjadi pasca reformasi tapi sekarang dia nongol di lima besar," kata Bahlil.
Bahlil mengatakan Penanaman Modal Asing ke Tanah Air mulai stabil pada triwulan I 2021. Pasalnya, pada Desember 2021, PMA tercatat lebih rendah dari penanaman modal dalam negeri.
"Ini menunjukkan bahwa kepercayaan dunia pada Indonesia dan aktivitas PMA kita sudah mulai normal, mulai jalan. Dan kita bisa lakukan adaptasi pada perkembangan pandemi Covid-19 yang saat ini melanda dunia," ujar Bahlil.
Bahlil menuturkan pada tiga bulan pertama 2021 ini, PMA tercatat sebesar Rp 111,7 triliun atau 50,8 persen dari total investasi pada kuartal I 2021 yang sebesar Rp 219,7 triliun. Angka penanaman modal asing itu naik 0,6 persen dibandingkan kuartal I 2021 dan tumbuh 14,0 persen secara tahunan.
Dilihat dari lokasi penanaman modal, Bahlil mengatakan modal asing tersebut paling besar masuk ke Jawa Barat sebesar Rp 21,1 triliun, DKI Jakarta Rp 14,7 triliun, Sulawesi Tengah Rp 8,4 triliun, Riau Rp 8,1 triliun, dan Sulawesi Tenggara Rp 8 triliun.
Baca Juga: Korsel Beri Persetujuan Bersyarat untuk 2 Alat Tes Mandiri Covid-19