TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun jembatan Batam-Bintan yang kan menjadi jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan Pulau Bintan dan Pulau Batam di Provinsi Kepulauan Riau. Panjang jembatan ini mengalahkan panjang Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura.
Dikutip dari laman resmi pu.go.id, Jembatan Batam – Bintan termasuk jembatan khusus yang terdiri dari 2 jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan. Panjang Jembatan dari Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Panjang Jembatan dari Tanjung Sauh ke Bintan sekitar 5.000 meter. Sehingga total panjang jembatan ini sekitar 7.000 meter. Di mana panjang jembatan ini mengalahkan Jembatan Suramadu yang memiliki panjang 5.400 meter.
Mengenai pembiayaan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya mendorong inovasi pembiayaan pembangunan Jembatan Batam – Bintan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Menurutnya, pembiayaan pembangunan infrastruktur dengan skema KPBU memiliki keunggulan dibandingkan degan APBN.
"Keunggulan tersebut adalah bagi swasta memiliki kepastian pengembalian atau investasi plus keuntungan, sementara keuntungan Pemerintah proyeknya akan banyak yang mengawasi. Dengan itu, terciptalah tertib admininistrasi dan tertib teknis untuk melayani masyarakat lebih baik," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan mengatakan porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh – Bintan akan dibangun oleh investor melaui proses lelang.
"Tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, harus ada porsi dibantu oleh Pemerintah. Porsi Pemerintah sekitar 30%," ujar Yudha.
Yudha menambahkan, desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui pada tahun 2010. Namun karena kendaraan yang lewat akan Jembatan Batam-Bintan dikenakan tarif berdasarkan tol, sehingga terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Di mana lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter. "Kami akan selesaikan kekurangan yang ada dalam beberapa bulan, sehingga saat proses KPBU selesai, DED-nya juga selesai,” tuturnya.
WINDA OKTAVIA
Baca juga: Di Natuna, Jokowi Janji Bangun Jembatan Batam-Bintan 2021