TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Matahari Department Store Tbk. mengaku tak mengetahui adanya investasi oleh sejumlah investor atau pemain bisnis digital ke perseroan yang memiliki kode saham LPPF tersebut. Hal tersebut menjawab pertanyaan bursa atas rumor pasar beredar yang kemudian memicu lonjakan harga saham LPPF dan MPPA.
“Manajemen Matahari dengan ini menegaskan bahwa perseroan tidak mengetahui dan tidak dalam diskusi dengan investor dan/atau pemain digital terkait,” tulis manajemen, Jumat, 23 April 2021.
Matahari Department Store menyatakan telah membahas hal itu dengan para pemegang saham dan mendapat konfirmasi bahwa tidak ada diskusi atas investasi tersebut. “Kami menekankan perlunya berhati-hati saat bertransaksi saham kami," tulis manajemen.
Selain itu, perusahaan berharap dapat memberikan informasi terbaru bisnis yang lebih lengkap sebagai bagian dari pengumuman pendapatan untuk kuartal I tahun 2021.
Di akhir perdagangan Jumat, 23 April 2021, saham LPPF naik 2,08 persen menjadi Rp 1.965. Sedangkan harga saham sister company-nya yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) bahkan melonjak 24,64 persen menjadi Rp 860 pada akhir perdagangan Kamis, 22 April 2021.
Lonjakan harga signifikan padahal sehari sebelumnya yang biasanya stagnan tersebut menyebabkan MPPA disuspensi oleh BEI. Dalam surat Peng-SPT-00077/BEI.WAS/04-2021 disebutkan BEI menghentikan sementara perdagangan saham MPPA di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 23 April 2021.
Perdagangan saham disuspensi hingga pengumuman otoritas bursa lebih lanjut karena terlihat ada peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham MPPA. BEI lalu mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan.
Sebelumnya kabar di pasar menyebutkan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek membeli saham emiten peritel Grup Lippo yakni Matahari Department Store dan Matahari Putra Prima.
BISNIS
Baca: Perusahaan Singapura Watiga Trust Beli Saham Matahari Putra Prima Rp 217,3 M