TEMPO.CO, Jakarta - Hingga kuartal pertama tahun ini, PT Bank Jago Tbk. masih membukukan kerugian. Rugi pada periode itu melonjak hingga lebih dari 50 persen ketimbang periode serupa tahun lalu.
Dari laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan situs perseroan, Bank Jago terlihat mencatatkan rugi tahun berjalan senilai Rp 38,13 miliar hingga 31 Maret 2021.
Angka itu membengkak 50,26 persen dari rugi per 31 Maret 2020 sebesar Rp 25,38 miliar. Namun perseroan masih mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih hingga 232,28 persen secara yoy, dari Rp 10,07 miliar menjadi Rp 33,47 miliar.
Adapun beban operasional lainnya neto juga meningkat 102 persen yoy, dari Rp 35,45 miliar menjadi Rp 71,82 miliar. Kenaikan beban operasional paling besar berasal dari beban personalia sebesar Rp 39,43 miliar, lalu diikuti beban umum dan administrasi mencapai Rp 37,1 miliar.
Berikutnya ada beban penyisihan penurunan nilai yang naik dari Rp 1,96 miliar menjadi Rp 6,95 miliar, serta kenaikan beban lain-lain Rp 159 juta menjadi Rp 1,42 miliar.