Untuk mempercepat pertumbuhan ekosistem digital dan menangkap potensi yang ada, Sri Mulyani menyatakan upaya tersebut tidak hanya dilakukan dengan pembangunan infrastruktur. Pemerintah juga mendorong inklusi keuangan digital melalui transformasi program bantuan sosial atau bansos.
Sri Mulyani mencontohkan pemberian subsidi kepada 10 juta keluarga harapan yang mekanisme pencairannya tidak dilakukan secara tunai. “Harus transfer dan digital. Begitu juga bantuan sembako. Apakah membeli ke warung digital, apakah dilakukan secara digital, itu untuk mendukung transformasi,” tutur Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, Kementerian Keuangan telah bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mendorong inklusi keuangan digital tersebut. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat di tengah pandemi.
“Namun bukan berarti kegiatan fisik hilang sama sekali,” kata Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani: Dana BLBI Rp 110 Triliun Akan Ditagih ke 22 Obligor