TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bercerita soal tiga hal yang dipelajari Indonesia sepanjang pandemi Covid-19. Salah satunya mengangkut kegiatan belajar online yang sekarang sedang dijalani banyak siswa di Tanah Air.
Satu ketika, Lutfi melihat anak usia sekolahan, 7 sampai 10 tahun, yang sedang belajar online. Menurut Lutfi, akan tersebut sudah sangat cekatan belajar dengan metode ini dan mengikuti gurunya.
"Ini adalah kebangkitan untuk Indonesia," kata Lutfi dalam diskusi bersama ANU Indonesia Project pada Kamis, 22 April 2021.
Sebab, kata Lutfi, saat ini hanya setengah saja dari siswa SD yang bisa melanjutkan ke jenjang SMP. Lalu, hanya tiga perempat saja siswa siswa SMP yang bisa melanjutkan ke jenjang SMA.
Masalah bukan terletak pada jumlah sekolah. Pasalnya, menurut dia, biaya untuk membangun sekolah cukup murah dan pemerintah bisa melakukannya.
Tapi yang jadi masalah, kata Lutfi, adalah menyediakan guru-guru yang berkualitas. Sehingga dengan metode pembelajaran online seperti ini, upaya untuk menyediakan guru yang berkualitas bagi murid bisa dimulai.
Selain pembelajaran online, pemerintah juga belajar bahwa pasar e-commerce di Indonesia saat ini sudah sangat mutakhir dengan adanya berbagai platform online. Berbagai riset pun, kata dia, juga telah menunjukkan e-commerce ini akan terus berkembang ke depanya.
Lalu yang terakhir adalah soal kesehatan salah satunya yang dijalankan melalui digital platform. Di Indonesia, sudah ada beberapa layanan ini yang digunakan oleh masyarakat. "Ini sebuah hal yang tidak terelakkan," kata Mendag.
Baca: Kala Mendag Lutfi Cerita Gajinya Lebih Rendah dari Penjual Martabak di Gojek