TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengundang investor ikut mengembangkan destinasi wisata di Sumatera Barat, seperti Padang Panjang. Sandiaga mengatakan pengembangan pariwisata akan membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian warga setempat.
"Pak Wali Kota ada rencana untuk membuat satu rest area yang terintegrasi dengan Minang Fantasi. Total areanya 10 sampai 15 hektare, sebagian sudah dikelola. Tapi ada 2,5 hektare yang akan kita coba undang para investor untuk melakukan pengembangan," kata Sandiaga seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 22 April 2021.
Sandiaga melakukan kunjungan ke Padang Panjang pada Rabu, 21 April. Ia meninjau Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) yang merupakan salah satu museum di Sumatera Barat. PDIKM berada di lokasi objek wisata pemandian Minang Fantasi.
Pemerintah kota setempat merencanakan pembangunan rest area yang berada tidak jauh dari lokasi wisata tersebut. Sandiaga menawarkan kawasan wisata ini dikembangkan oleh para investor.
"Ini adalah tugas dan fungsi kita di Kemenparekraf untuk membantu mengemasnya. Deputi Bidang Industri dan Investasi akan bekerja sama langsung menjaring minat para investor mengelola yang tentunya sesuai dengan tren terbaru pariwisata dan ekonomi kreatif untuk meningkatkan kualitas pariwisata dan keberlanjutan lingkungan," kata Sandiaga.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan pengembangan pariwisata di Padang Panjang akan terintegrasi dengan desa wisata, seperti Kubu Gadang. Desa wisata yang berdiri sejak 2015 ini diklaim menjadi destinasi favorit wisatawan, baik turis Nusantara maupun mancanegara. Kementerian, tutur Sandiaga, sedang merancang peta pembangunan wisata di Sumatera Barat agar dapat mendongkrak kunjungan wisatawan pasca-pandemi Covid-19.
Selain di Padang Panjang, Sandiaga berencana mengembangkan objek wisata di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Ia menyinggung rencana pembangunan cable car di Danau Maninjau yang anggarannya tidak menggunakan instrumen APBN maupun APBD.
"Bentuk kerja samanya public private partnership sehingga tidak memberatkan APBD, APBN. Tapi menggunakan dana investor dari badan usaha," ujar Sandiaga.
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Sayur Pare Makanan Favorit Seumur Hidup, Apa Lagi?