"Dengan dibukanya aturan lockdown di beberapa negara pada 2021 ini, maka pergerakan ekspor mulai bangkit kembali dan menjadi peluang bagi PTPN Group untuk melakukan ekspor, walaupun pandemi masih berlangsung dan freight cost melonjak hingga 3-4 kali lipat dari harga normal. Kerja sama dengan Starbuck menjadi trigger bagi perusahaan untuk meraih kembali peluang ekspor teh yang lebih luas dari PTPN Group," katanya.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) memiliki luas areal teh sebesar 30.228 Ha dan produksi teh Kering sebanyak 54.721 ton (2020), bermitra dengan Starbucks Corporation yaitu perusahaan minuman asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, dan memiliki jaringan bisnis terbesar di dunia, yaitu sebanyak 20.336 gerai di 61 negara serta memiliki brand image yang sangat kuat.
Sementara itu Starbucks Corporation dalam rangka menjaga kualitas produk minumannya memberlakukan kebijakan standar mutu yang ketat kepada para produsennya. Teh PTPN Group setelah melalui beberapa tea testing dan uji mikrobiologi yang dilakukan di Lab Eurofins, Jerman pada pertengahan April 2021 telah dinyatakan berhasil memenuhi uji standar mutu tersebut sehingga dapat melakukan ekspor ke Seattle.
BISNIS
Baca juga: Startup Kopi Asal Cina Penantang Starbucks Terancam Bangkrut, Begini Ceritanya