Bahan bangunan ini telah dipakai untuk merenovasi 12 rumah warga sekitar sepanjang 2020 untuk kegiatan Corporate Social Responsibiltiy (CSR). Sebagai gambaran, kata dia, satu rumah bertipe 72 yang dibangun membutuhkan sekitar 1.600 batako dapat menyerap 11 ton FABA untuk pembuatannya.
Kini, Akmalaputri menyebut PLN tengah melakukan riset dengan menggandeng arsitek dan kontraktor. Mereka ingin membangun rumah yang seluruh bagiannya bisa memanfaatkan FABA, mulai dari atap, tembok, sampai bagian lantainya.
Sementara di PLTU Ombilin, Sumatera Barat, Akmalaputri menyebut FABA digunakan untuk rehabilitasi tambang PT Allied Indo Coal (AIC) dan penghijauan di Gunung Tandikek. "FABA bisa menetralisir asam tambang dan juga menyuburkan lahan. Hasilnya lahan tersebut semakin subur dan hijau," kata dia.
Belum Semua Bisa Diolah
Akan tetapi, belum semua limbah itu bisa diolah menjadi batako. Di PLTU Tanjung Jati B misalnya, menghasilkan fly ash sebanyak 30 ribu ton dan bottom ash sebanyak 5 ribu ton.
Dari jumlah tersebut, baru 40 persen saja yang bisa diolah sepanjang 2020. Sisanya menumpuk percuma di landfill alias lokasi penampungan limbah B3. "Setelah landfill penuh, harus dibuka landfill baru," kata Assistant Manager Komunikasi PLN Tanjung Jati B Grahita Muhammad.