“Secara umum, menurut pandangan kami kondisi makroekonomi dan keuangan cenderung dalam kondisi manageable,” katanya.
Josua juga memaparkan alasan mengapa BI harus menjadi lembaga yang independen. Misalnya, tekanan politik dari rezim yang terus berganti sesuai dengan masa kepemimpinan selayaknya merubah arah kebijakan.
Apabila hal tersebut memengaruhi independensi BI, maka dikhawatirkan dapat mengintervensi kebijakan moneter BI sehingga menjadi tidak konsisten dan kredibel.
Josua mengatakan tujuan dari otoritas moneter adalah untuk menjaga stabilitas, misalnya nilai tukar rupiah, untuk mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi yang optimal. Meskipun, Bank Indonesia tidak memiliki mandat spesifik terkait dengan pertumbuhan ekonomi.
BISNIS
Baca juga: Eks Gubernur Bank Indonesia Pertanyakan Urgensi RUU Sektor Keuangan