TEMPO.CO, Jakarta - Dogecoin merupakan jenis mata uang virtual yang dibuat Jackson Palmer dan Billy Markus dan diluncurkan pada 6 Desember 2013. Dogecoin yang memiliki maskot anjing Shiba Inu yang berasal dari Jepang. Dogecoin ini juga merupakan alat transaksi uang digital yang terdesentralisasi dan memungkinkan seseorang untuk bisa mengirim dan menerima uang melalui internet.
Penciptaan Dogecoin dengan logo anjing ini juga bermula dari sebuah lelucon. Gambar anjing di sini merupakan sebuah lambang yang mewakili kesenangan dan keramahan.
Sedangkan kakak dari Dogecoin sendiri yaitu Litecoin merupakan mata uang kripto yang diciptakan oleh seorang lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bernama Charlie Lee pada tahun 2011.
Litecoin juga lahir dari Bitcoin yang dimodifikasi. Karena itu selain transaksi Litecoin yang lebih cepat, biayanya juga lebih murah. Bagi penambang mata uang kripto skala kecil, Litecoin lebih mudah didapatkan dibanding Bitcoin.
Menurut situs luno.com untuk dasar penilaian harga Litecoin ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli yang menginginkan mata uang tertentu dan penjual yang memiliki aset kripto tersebut. Karena jenis mata uang ini tidak terikat dengan mata uang dan negara, maka tidak ada panutan harga secara global. Harga yang ditemukan di Google hanyalah perkiraan dan estimasi harga dari berbagai bursa.
TEGUH ARIF ROMADHON
Baca: Dogecoin Cryptocurrency yang Viral Bersama Bos Tesla Elon Musk