TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi meyakini pembentukan holding BUMN ultra mikro dapat meningkatkan integrasi pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini akan berdampak signifikan terhadap upaya pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan merambah pasar internasional.
Menurut Mulyadi, tujuan utama pembentukan holding ultra mikro adalah mengintegrasikan atau membentuk ekosistem pembiayaan sekaligus bisnis pelaku UMKM. Melalui keberadaan holding, ekosistem UMKM akan terbentuk dan ini akan membawa dampak berantai terhadap seluruh pelaku usaha mikro, kecil, bahkan ultra mikro.
Alasannya, keberadaan ekosistem membuat setiap pelaku UMKM bisa saling mendukung dan berkolaborasi untuk meningkatkan produksi dan penjualan barang/jasa masing-masing.
"Ekosistemnya tentu akan menjadi lebih besar. Pelaku ultra mikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langung. Bahkan ini justru yang akan membuka peluang ekspor lebih baik lagi," ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin, 19 April 2021.
Pernyataan tersebut disampaikan Arief setelah ia melihat hingga kini model bisnis pelaku usaha ultra mikro masih dijalankan dengan kekuatan berbasis kelompok kecil. Hal ini ditemukan dari pengalaman PNM menjalankan program pemberdayaan dan penyaluran pembiayaan bagi pelaku usaha ultra mikro yang bernama Mekaar dan ULaMM.
Arief mengatakan mayoritas pelaku usaha ultra mikro saat ini masih memiliki kemampuan terbatas untuk berintegrasi dan melakukan kerja sama dengan pebisnis lain di luar kelompoknya. Melalui kehadiran holding BUMN ultra mikro, peluang kolaborasi ini terbuka.