PT Kiniku Bintang Raya, PT Bintang Raya Loka Lestari, dan PT AMKA (Persero) pun telah meneken kontrak pekerjaan pengembangan rencana kawasan ekonomi khusus pada 7 April 2021. Sebagai kontraktor utama, AMKA akan membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan fasilitas lainnya.
AMKA juga akan menentukan desain pembangunan Bukit Algoritma sesuai dengan konsep yang diajukan KSO. Budiman mengatakan AMKA memiliki hak menggandeng perusahaan-perusahaan subkontraktor untuk merampungkan pembangunannya.
Chief Executive Officer AMKA Nikolas Agung menyebut rencana pembangunan pusat pengembangan Industri Teknologi 4.0 akan dimulai pada pertengahan Mei mendatang. Agung menjelaskan, untuk tahap awal, AMKA akan membangun infrastruktur.
“Kita mulai dari infrastruktur aksesnya, dilanjut ke bangunan dengan target waktu yang ditentukan,” kata Agung, Ahad 18 April 2021.
Agung menyebut pengerjaan mega proyek Bukit Algoritma yang menelan biaya investasi sebesar Rp 18 triliun, akan terbagi menjadi tiga fase pengerjaan. Fase pertama, Agung menyebut pengerjaan akan merampungkan pembangunan seluas 353 hektar dengan waktu penyelesaian tiga tahun.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | MAHFUZULLOH AL MURTADHO
Baca: Budiman Sudjatmiko: Bukit Algoritma Bukan Sekadar Online-online