TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis ikan hias Lampung selama pandemi Covid-19 semakin menggeliat seiring dengan meningkatnya frekuensi lalu lintas domestik ikan hias.
"Untuk setahun terakhir yakni tahun 2020, lalu lintas domestik keluar ikan hias di Lampung cukup banyak, dan dua ikan hias yang paling diminati yakni ikan cupang dan ikan guppy," ujar Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Provinsi Lampung, Rusnanto, saat dihubungi di Bandarlampung, Sabtu, 17 April 2021.
Ia menjelaskan pada tahun 2020 lalu lintas domestik bagi ikan cupang frekuensinya mencapai 22.743 kali, dengan nominal Rp 5 miliar. "Untuk ikan guppy nilai lalu lintas domestik mencapai Rp 166 juta, dengan frekuensi 691 kali. Ikan cupang cukup tinggi trennya hingga saat ini mungkin karena pandemi orang banyak di rumah namun ingin terus produktif," ucapnya.
Menurutnya, tren budidaya ikan hias di Lampung masih terus berlanjut hingga awal tahun 2021, dimana lalu lintas domestik keluar untuk ikan hias jenis cupang di bulan Januari mencapai Rp 500 juta, sedangkan ikan guppy mencapai Rp 14 juta.
"Memang di Lampung cukup meningkat dimulai pada akhir tahun 2019 hingga hari ini, saat ini harga ikan hias jenis cupang pun dapat mencapai ratusan juta rupiah, namun selama ini belum ada yang melakukan ekspor keluar negeri hanya sebatas dalam negeri," katanya.
Dia mengatakan dengan terus meningkatnya bisnis ikan hias di Lampung masyarakat diharapkan untuk melakukan prosedur karantina ikan terlebih dahulu untuk mencegah persebaran hama penyakit pada ikan.