Batara menjelaskan, Citi sudah ada di Indonesia sejak tahun 1968 dengan tim yang penuh dedikasi dan basis klien yang kuat. Hal ini pula yang turut berkontribusi pada keberhasilan Citi di Tanah Air.
"Saat ini kami melayani 90 persen dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia dan pada tahun lalu kami mengumpulkan dana lebih dari US$ 10 miliar untuk para klien kami di Indonesia," ujar Batara.
Ia memastikan, keputusan Citigroup Inc. tak akan berdampak langsung pada operasi Citi di Indonesia. Selain itu, kata Batara, tidak ada dampak langsung terhadap para karyawan perusahaan setelah pengumuman ini.
"Untuk saat ini, kami akan terus melayani klien dan nasabah kami dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang kami lakukan selama ini,” ujar Batara.
Sepanjang kuartal pertama tahun ini, Citigroup membukukan laba bersih senilai US$ 7,9 miliar dengan pendapatan senilai US$ 19,3 miliar.
Jika dibandingkan dengan kinerja kuartal I tahun 2020, terjadi penurunan pendapatan sebesar 7 persen yoy dari posisi sebelumnya US$ 20,7 miliar. Adapun laba bersih Citi naik dari US$ 2,5 miliar yang didorong oleh biaya kredit yang lebih rendah.
BISNIS
Baca: Citibank Tak Bisa Tarik Dananya Kembali Setelah Salah Transfer Rp 7 Triliun