Sedangkan untuk lahan perkebunan terlihat rapi dan terawat. Baik sawit atau pun perkebunan rakyat seperti pesawahan dan kebun umbi-umbian. Dengan selesainya pembangunan Tol Bocimi, Cikidang Resort pun akan Kembali diusulkan menjadi KEK milik Sukabumi. “Kita sih terus bekerja dengan mengikuti Langkah dan program yang dicanangkan oleh Pemerintah,” ucap Dhanny.
Di bawah kepemimpinan Deni Djuwanda yang sukses mengusulkan Geopark Ciletuh menjadi warisan budaya, KEK Cikidang yang memiliki lima pilar prioritas kembali digagas agar masuk dalam Kawasan KEK. Lebih kurang tiga tahun, Dhanny bersama Pemkab Sukabumi dan Deni berjuang menjadikan Cikidang menjadi KEK.
Beberapa perguruan tinggi melakukan MoU dengan mereka pada 2018. Namun, lagi-lagi Dhani menyebut belum ada satu pun pihak perguruan tinggi itu merealisasikan MoU-nya karena terhambat akses. “Tapi kerja sama nya masih terjalin hingga sekarang. Makanya dengan Bocimi selesai dan ke depan ada program Bukit Algoritma, Kerjasama kita akan lebih erat,” kata Dhanny.
Dhanny mengatakan dari total lahan lebih kurang 883 hektare, ke depan untuk Bukit Algoritma akan digunakan seluas 500 hektare. Lalu, 200 hektare buat perkebunan dan sisanya untuk pembangunan properti dan rumah singgah.
Dhanny menyebut, meski kini ada program Bukit Algoritma, unit usaha BRL lama yakni agrowisata, resort, dan wisata berburu masih ada. Namun sejak pandemi, unit usaha itu turut terdampak.
Menurut Dhanny, sejak pandemi usahanya hanya melayani pemesanan online dan group saja agar penyebaran Covid-19 bisa di antisipasi. “Sejak covid, kita gak buka secara bebas seperti dulu, di batasi,” kata Dhany.
Soal awal kepemilikan lahan, Dhanny mengatakan pada 2008 ayahnya yakni Budi Handoko membeli lahan tersebut dari perusahaan perkebunan. Artinya lahan 883 hektare itu langsung mereka dapatkan dari satu kepemilikan.
Di lahan yang akan dijadikan Bukit Algoritma, Dhanny mengklaim juga membeli lahan lainnya sebagai kepemilikan untuk pengembangan BRL. Sebab, menurut Dhanny, BRL memiliki izin luas HGU hingga 11.000 hektare. Lalu, sejak 2013, mereka sudah mendapatkan hak HGB dan berlaku hingga 30 tahun ke depan.
M.A MURTADHO
Baca juga: Ridwan Kamil Ingin Bukit Algoritma Tak Hanya Gimik, Ini Kata Budiman Sudjatmiko