TEMPO.CO, Bogor – Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari (BRL) Dhanny Handoko bercerita tentang Bukit Algoritma alias Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut dia, rencana lahannya akan dijadikan Kawasan KEK sudah ada sejak akhir 2016. Dhanny menyebut, saat itu Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengajaknya merintis KEK untuk Provinsi Jawa Barat. Berangkat dari situ, Dhanny pun menyulap beberapa lahan perkebunan sawitnya menjadi agrowisata dan mengusung lima pilar pariwisata untuk mencapai KEK. “Yaitu Pariwisata, Melalui Pertanian menuju Kemandirian Pangan, Gaya Hidup Tangguh dan kesiapan menghadapi bencana serta perkembangan teknologi dan Kesehatan yang akan hadirkan nanti di bukit algoritma,” kata Dhanny kepada TEMPO di Cikidang, Rabu 14 Maret 2021.
Dalam proyek Bukit Algoritma tersebut, Bintang Raya Lestari menjadi pemilik lahan adapun PT Kiniku Bintangraya menjadi investor, dan PT Amarta Karya sebagai kontraktor.
Sebelum diusulkan menjadi KEK, kawasan perkebunan sawit yang terletak di Kawasan Pasir Langkap, Cikidang, Sukabumi itu, menurut Dhanny, terlebih dahulu memang dijadikan kawasan prkontraktoroperti, wisata agro dan berburu serta resort yang dinamakan Cikidang Resort. Namun beberapa factor menghambat kemajuan dan perkembangannya hingga akhirnya Cikidang resort pun terbengkalai.
Menurut Dhanny, salah satu penyebab terbengkalainya Cikidang Resort karena minimnya insfrastruktur dan langkanya pembangunan serta aksesibilitas menuju lokasi. “Jadi saat Tol Bocimi dibangun dan sudah dioperasikan, menjadi sebuah semangat Kembali untuk kami,” kata Dhanny.
Terbengkalainya Cikidang Resort terlihat dari beberapa rumah dan bangunan yang ada di kawasan itu. Hampir setiap rumah properti yang dulunya milik Bintang Raya Lokalestari rusak dan tidak terurus. Bahkan rumput liar mengisi bangunan tersebut.