Hal itu juga diikuti dengan realisasi belanja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang relatif baik di angka 117,7 persen. Sementara, realisasi belanja nasional berkisar di angka 97,60 persen. Akhir tahun lalu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyepakati besaran pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 sebesar Rp 84,19 triliun.
Besaran tersebut disepakati setelah Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama TAPD menetapkan sejumlah pagu. Seperti proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp 72,18 triliun, pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 51,89 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp 16,87 triliun dan pendapatan lain-lain yang sah Rp 3,42 triliun.
Selanjutnya, pagu belanja daerah yang ditetapkan sebesar Rp 72,96 triliun dengan perincian belanja operasi Rp 57,45 triliun, belanja modal Rp 9,99 triliun, belanja tidak terduga (BTT) Rp 5,04 triliun serta belanja transfer Rp 498,01 miliar. Adapun, untuk postur penerimaan pembiayaan daerah diproyeksikan sebesar Rp 12,09 triliun yang didapat dari Silpa 2020 Rp 2,02 triliun dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp 9,98 triliun.
Adapun postur pengeluaran pembiayaan diproyeksikan Rp 11,22 triliun dengan perincian Penyertaan Modal Daerah (PMD) Rp 10,99 triliun dan pembayaran cicilan utang jatuh tempo Rp 33,65 miliar, dan pemberian pinjaman daerah Rp 200 miliar. Persetujuan tersebut sebelumnya telah mempertimbangkan dalam pandangan lima komisi DPRD Provinsi DKI Jakarta dengan memberikan sejumlah catatan terhadap APBD DKI 2021.
Sebelumnya Anies Baswedan menyatakan tengah fokus menunaikan sejumlah program pemulihan ekonomi di Ibu Kota menjelang masa akhir jabatannya tahun depan. “Kemudian kita juga harus mengendepankan program-program untuk recovery ekonomi, bukan untuk memfasilitasi industri besar, menengah, tetapi juga harus memberikan secara khusus perhatian pelaku mikro yang jumlahnya amat besar di Jakarta,” katanya saat memberi arahan di acara Musrenbang pada hari ini.
BISNIS
Baca: Soal Pelanggaran PSBB, Pengusaha Minta Anies Baswedan Konsisten