Namun, produksi minyak AS dari tujuh formasi serpih utama diperkirakan naik untuk bulan ketiga berturut-turut, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Senin, 12 April 2021.
Lambatnya tingkat vaksinasi di Eropa dan antisipasi tambahan pasokan minyak dari Iran dalam beberapa bulan mendatang telah membatasi kenaikan harga.
Johnson & Johnson mengatakan akan menunda peluncuran vaksin Covid-19 di Eropa dan sedang meninjau kasus pembekuan darah yang sangat langka pada orang-orang setelah badan kesehatan federal AS merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan vaksin karena enam wanita di bawah 50 mengalami pembekuan darah langka setelah menerima suntikan.
Gerakan Houthi yang berpihak pada Iran di Yaman mengatakan pada Senin, 12 April 2021 bahwa mereka telah menembakkan 17 drone dan dua rudal balistik ke sasaran di Arab Saudi, termasuk fasilitas Saudi Aramco di Jubail dan Jeddah.
Sementara itu, Teheran mengatakan ledakan pada Minggu, 11 April 2021 di situs nuklir utamanya adalah tindakan sabotase oleh musuh bebuyutan Israel dan bersumpah akan membalas dendam.
"Kenaikan ketegangan geopolitik hanya akan memiliki dampak bullish yang signifikan pada harga minyak jika dibarengi dengan gangguan pasokan fisik yang sebenarnya," kata analis PVM dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga Minyak Melonjak ke USD 64,86 Usai OPEC+ Sepakat Pangkas Produksi per Mei