Di sisi lain, ada biaya-biaya tambahan yang dibebankan, seperti tes swab PCR dan biaya karantina sesampainya di Tanah Suci maupun setelah pulang ke Indonesia.
Kenaikan biaya ini disinyalir bakal membuat para calon jemaah meminta penundaan jadwal. “Pasti ada indikasi calon jemaah minta mundur ke musim haji tahun depan,” ujarnya.
Dalam kondisi demikian, Syam mengatakan penyelenggara perjalanan haji menghadapi risiko administrasi. Sebab, pembatalan satu orang jemaah akan menyebabkan manifes keberangkatan berubah. “Jadi sebaiknya menunggu pelaksanaan tahun depan dengan catatan Covid-19 sudah bisa diredam dengan vaksin atau obat-obatan,” tuturnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Biaya Haji 2021 Naik, ASITA Usulkan Pemerintah Berikan Subsidi