Sedangkan dari faktor internal atau dalam negeri, kata Ibrahim, penurunan kasus positif Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir semakin menenangkan pasar. PPKM Mikro disebut sebagai landasan penurunan Covid-19. Apalagi lebaran bulan depan masyarakat tidak bisa pulang kampung atau mudik.
"Apa yang dilakukan oleh pemerintah merupakan strategi guna menahan laju penurunan Covid-19 di saat mendekati lebaran," kata Ibrahim.
Menurut dia, menurunnya pasien Covid-19 membuat masyarakat dan pengusaha kian gembira karena semua kegiatan baik industri, pariwisata dan lain-lain akan kembali normal. Apalagi masyarakat sudah mulai divaksinasi sehingga menambah gaya gedor tersendiri bagi pemerintah untuk terus optimis Covid-19 akan segera berakhir.
Setelah masyarakat divaksinasi, pemerintah mempersiapkan skenario terbaik berupa kondisi normal paska pendemi. "Apakah di pertengahan 2021 penyebaran Covid-19 bisa teratasi? Ini semua tergantung dari masyarakat sendiri yang harus bisa menjalankan protokol kesehatan," kata dia.
Di samping itu, menurut Ibrahim, pemerintah harus fokus terhadap penanganan dan vaksin yang terus didistribusikan dan ini akan membawa perubahan tersendiri bagi masyarakat sehingga masa new normal yang sedang kita impikan menjadi kenyataan.
Seperti dikutip Bisnis.com, hari ini rupiah ditutup terdepresiasi 0,07 persen menjadi Rp 14.605 per dolar AS. Sejak awal tahun, mata uang garuda turun 3,95 persen.
HENDARTYO HANGGI
Baca juga: Kurs Rupiah Melemah ke Level 14.625 per dolar AS, BI: Fundamental Masih Baik