TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro membeberkan kabar terbaru soal pengembangan vaksin Covid-19 asli tanah air yang bernama Vaksin Merah Putih. Total, ada enam institusi yang kini sedang mengembangkan vaksin tersebut.
"Ini adalah pengembangan dari bibit vaksin yang gunakan isolat virus yang beredar di Indonesia, dilakukan peneltii Indonesia dan tentunya produksi juga oleh Indonesia," kata Bambang dalam diskusi virtual Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa, 13 April 2021.
Vaksin Merah Putih adalah upaya pemerintah memenuhi target kebutuhan vaksinasi 181 juta penduduk Indonesia. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito juga mengatakan produksi Vaksin Merah Putih juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan vaksin dari luar negeri.
"Diharapkan produksi Vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada awal tahun 2022," kata Wiku dalam keterangan resminya, Jumat, 2 April 2021.
Bambang melanjutkan, bahwa dari keenam institusi yang sedang mengembangkan vaksin, kata Bambang, ada dua yang memiliki perkembangan lebih cepat. Pertama, vaksin yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman.
Vaksin yang dikembangkan Eijkman menggunakan dua platform. Untuk platform protein rekombinan ekspresi yeast. Meski demikian, masih ada serangkaian proses yang harus dilakukan Eijkman. Akan tetapi, PT Bio Farma (persero) sudah siap untuk memproduksinya.