TEMPO.CO, Jakarta – Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT berhasil mengunduh data memori kotak hitam cockpit voice recorder atau CVR yang berisi rekaman pilot dan copilot milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182. KNKT memperoleh rekaman selama dua jam, termasuk percakapan sebelum pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
“KNKT berhasil mengunduh empat channel dari CVR. Tapi channel 4 pada CVR mengalami gangguan,” ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya, Selasa 13 April 2021.
Meski terdapat gangguan di salah satu saluran rekaman kotak hitam, data yang diperoleh dari kotak hitam tersebut akan menjadi instrumen penting bagi proses investigasi kecelakaan pesawat. Hasil investigasi bakal disampaikan dalam laporan akhir.
Saat ini, proses investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 masih terus berlangsung. Soerjanto memastikan penemuan memori kotak hitam CVR akan memberikan titik terang bagi KNKT untuk menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi agar peristiwa tersebut tidak berulang.
Maskapai Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak mengalami kecelakaan empat menit setelah lepas landas pada 9 Januari 2021. Pesawat ini dikemudikan oleh dua pilot dan membawa empat awak kabin serta 56 penumpang.
Tiga hari pasca terjadinya kecelakaan, Tim SAR menemukan kotak hitam flight data recorder (FDR) yang berisi rekaman data penerbangan. Sedangkan bagian kotak hitam lainnyak, yakni CVR, ditemukan secara terpisah pada 30 Maret 2021. Pencarian CVR dilakukan menggunakan metode penyedotan lumpur atau Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8.
Baca Juga: Memori CVR Sriwijaya Air SJ 182 Dikeringkan dengan Oven Sebelum Datanya Diunduh