TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan pihaknya akan turut mendukung sektor pariwisata melalui penyaluran kredit ke sektor tersebut.
Bila sektor pariwisata telah pulih, menurut Jahja, BCA akan menyokong kredit pelaku usaha di sektor tersebut agar usahanya lebih berkembang. Apalagi kredit sangat dibutuhkan untuk pengembangan suatu bisnis.
Meski begitu, BCA tetap harus melihat kapasitas dan kemampuan pelaku usaha di sektor itu. "Kalau aktivitas sudah mulai berkembang, potensi bagus, jangan khawatir, kita akan sokong dengan kredit kita," kata Jahja dalam konferensi pers Desa Wisata Award 2021, Senin, 12 April 2021.
Saat ini BCA fokus menyalurkan kredit pada 12 lokasi yang merupakan desa wisata binaan perseroan. BCA melalui Bakti BCA sudah mengembangkan 12 desa wisata binaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Kedua belas desa binaan tersebut adalah wirawisata Goa Pindul, Desa Wisata Pentingsari, Wisata Wayang Desa Wukirsari, Kampung Batik Gemah Sumilir, Doesoen Kopi Sirap. Selanjutnya, Desa Wisata Tamansari, Desa Wisata Pucak Tinggan, Desa Wisata Gunong Lumut, Desa Wisata Bukit Peramun, Desa Wisata Aik Rusa Berehun, Kampung Adat Sijunjung, serta Nagari Silokek.
"Kita mulai dengan 12 lokasi yang coba kita bina. Karena kalau sudah kita bina, kita mengenal mereka, sudah tahu performance mereka. Dan seperti filosofi dari perbankan, bank selalu mengikuti tren," ucap Jahja.
Dukungan BCA di sektor pariwisata dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan Desa Wisata Award 2021. Desa Wisata Award digelar di seluruh desa wisata yang ada di 33 provinsi di Indonesia dengan kurun waktu sekitar 3 bulan.
Jahja menyebutkan empat kategori yang akan dilombakan BCA meliputi Desa Wisata Berbasis Alam, Desa Wisata Berbasis Budaya, Desa Wisata Berbasis Kreatif, dan Desa Wisata Berbasis Digital. "Apresiasi pembinaan dan pengembangan akan diberikan kepada Desa Wisata yang terpilih sebagai pemenang," ucapnya.
BISNIS
Baca: Bos BCA Kembali Borong Saham BBCA, Kini Nilainya Mencapai Rp 7,734 Miliar