Tempo mengkonfirmasi berbagai protes yang dilancarkan tersebut kepada Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono. Justinus tidak merinci apakah berbagai kejadian yang disampaikan oleh para pekerja ini benar terjadi di lapangan.
Ia hanya mengatakan bahwa semuanya telah didiskusikan dan disepakati bersama dengan serikat pekerja mereka yang bernama SPFFI. "Apa-apa yang harus kami jalankan untuk mencapai kesepakatan hal-hal tersebut, sejak Januari 2021," kata dia.
Ia juga enggan merinci hasil kesepakatan dengan SPFFI. "Intinya sudah didiskusikan atau disepekati bersama dengan SPFFI, karena SPFFI adalah yang mewakili terbesar dari karyawan KFC," ujarnya.
Antony Matondang, salah satu koordinator SPBI membenarkan adanya kesepakatan pada Januari 2021 ini. Tapi hanya SPFFI saja yang sepakat dengan manajemen untuk pemotongan upah dan lain-lain, sementara SPBI tidak. Menurut dia, SPFFI dan SPBI adalah dua kelompok yang berbeda di tubuh karyawan KFC.
Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan sudah menerima audiensi dari Antony dan kawan-kawan pada hari yang sama, Senin, 12 April 2021. Sehingga, kementerian akan melakukan sejumlah upaya untuk menyelesaikan masalah ini.
"Semoga dicarikan titik temunya," kata Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, Kemenaker, Dinar Titus Jogaswitan.
Baca Juga: KFC Tanggapi Protes Pekerja: Sudah Ada Kesepakatan Sejak Januari 2021