Salah satu pertimbangannya adalah waktu tempuh. “Jarak tempuh dari Bandung ke Padalarang ini hanya 18 menit, sementara dari Tegalluar itu 30 menit. Dan kereta cepat ini mengejar waktu tempuh,” kata dia.
Di atas kertas, jarak Halim-Padalarang akan ditempuh dalam 38 menit. Penumpang tinggal melanjutkan perjalanan menuju Bandung dengan kereta feeder menempuh jarak 15 kilometer.
Didiek menjelaskan, potensi penumpang juga lebih baik Padalarang dibandingkan Tegalluar. “Potensi demand penumpang juga sudah terbentuk di Padalarang. Sehingga walaupun di Padalarang, Tegalluar tetap diselesaikan. Jadi nanti depo dan stasiunnya tetap akan dibangun sesuai dengan kebutuhan nanti,” ucapnya.
Saat ini lahan Stasiun Padalarang sebagian menggunakan lahan KAI di sana dan sebagian lagi lahan milik warga. “Kita akan optimalkan lahan kereta api yang sudah ada di sini. Nanti kami akan menertibkan lahan di sebelah utara-selatan ini sekitar 11 ribu meter persegi,” kata Didiek.
Adapun sosialisasi pembebasan lahan sudah dilakukan dan ia yakin selepas Hari Raya Lebaran mendatang, pembebasan lahan bisa dimulai. “Nanti setelah Lebaran kami akan lakukan pembayaran,” kata dia.
Didiek juga mengatakan kawasan seputaran Stasiun Padalarang akan dibenahi. “Lalu lintas di sini kami akan rapihkan, sehingga penertiban area d sini tanah di tanah kami akan kami lakukan. Sehingga betul-betul kawasannya akan menjadi kawasan integrasi antara kereta cepat dengan kereta api di Padalarang,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil wanti-wanti dengan perubahan rencana stasiun perhentian kereta cepat. “Saya akan dukung maksimal. Hanya keputusan Padalarang ini punya potensi menimbulkan kemacetan regional. Jangan sampai ini beres, kemacetannya tidak terselesaikan karena perlintasan sebidang nanti jadi blunder. Itu poinnya,” ucapnya.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan lebih banyak mendengarkan. Dia meminta rencana pembebasan lahan untuk mendukung proyek kereta cepat ini agar segera dibereskan. “Masalah tanah harus selesai sebelum Mei tahun ini," katanya.
Baca: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diprediksi Membengkak 23 Persen