TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI fokus mengembangkan bisnis internasional untuk mendorong pertumbuhan sebesar dua digit di kantor cabang luar negeri (KCLN) pada 2021.
"Kami tetap menargetkan KCLN dapat tumbuh dua digit pada 2021 dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi emerging market dan tren suku bunga rendah yang masih akan berlanjut tahun ini," kata Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan di Jakarta, Minggu, 11 April 2021.
Ia menjelaskan model bisnis internasional di BNI telah mengalami transformasi dalam sepuluh tahun terakhir, dengan 90 persen aset kredit KCLN adalah bisnis Indonesian-related, baik itu perusahaan Indonesia yang go international maupun supplier dan buyer dari perusahaan top tier di Indonesia.
Menurut dia, upaya transformasi ini telah membuahkan hasil positif karena pendapatan dari bisnis internasional BNI tumbuh 26,8 persen pada 2020 meski Indonesia masih mengalami pandemi Covid-19.
Dengan kondisi itu, KCLN sebagai salah satu kontributor utama perbankan internasional BNI mencatatkan pertumbuhan laba 67,5 persen yang berasal dari pertumbuhan bunga bersih (NII) 61,6 persen dan pendapatan nonbunga (FBI) 49,7 persen.
Saat ini, pengembangan bisnis internasional BNI mempunyai tiga strategic value, yaitu sebagai source of international funding, go global assistance, dan gate to investment.