"Karena pasar tidak bisa diprediksi dan ada ketidakpastian pasar terjadi. Masalah utama ketidakpastian pasar adalah kebijakan pemerintah yang selalu berubah. Jadi tidak ada kepastian," ujar Maulana.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut telah mengantongi restu dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk membuka destinasi wisata pada masa libur Lebaran 2021.
Sandiaga mengatakan kementeriannya akan menyiapkan berbagai opsi pariwisata di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKMP) skala mikro.
“Kami menyiapkan opsi-opsi, seperti staycation, termasuk juga menyiapkan produk-produk ekonomi kreatif untuk mengganti fisik masyarakat di kampung halaman," ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Kamis 1 April 2021.
Sandiaga bertemu dengan Menteri PMK Muhadjir Effendy untuk membahas persiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menghadapi momentum libur Lebaran.
Sandiaga mengatakan kementerian dan dunia usaha di sektor pariwisata mendukung upaya pemerintah menjalankan kebijakan larangan mudik selama 6-17 Mei 2021 untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Adapun Muhadjir Effendy mengatakan, meski kegiatan mudik Lebaran dilarang, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tetap perlu bergeliat. “Harus diketahui, bahwa tujuan kita meniadakan mudik memang untuk menekan penyebaran dan penularan Covid-19, tapi bukan membuat kegiatan ekonomi khususnya di sektor parekraf juga terhenti,” kata Muhadjir.
Belakangan, kebijakan pemerintah yang juga dikritik PHRI adalah soal melarang mudik lebaran, namun memperbolehkan berwisata. Manurut dia, kebijakan itu berpotensi multitafsir dan membingungkan bagi masyarakat.
BACA: Wisata Saat Lebaran Dibolehkan, PHRI: Dampaknya Ekonominya Kecil Sekali
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY