“Didukung oleh kebijakan Pemerintah terkait dengan penanganan Pandemi saat ini dan kebijakan dari regulator pasar modal yang tentunya akan membuat kondisi pasar modal Indonesia kondusif, sehingga perusahaan yang melakukan IPO dan melakukan pencatatan saham meningkat,” tutur Nyoman kala itu.
Hingga akhir kuartal I tahun 2021 terdapat 11 perusahaan tercatat baru saham di BEI. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 19 perusahaan baru.
Namun, secara total dana yang terhimpun mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Dari 11 emiten yang IPO di kuartal I pada tahun 2021 ini, total dana yang dihimpun mencapai Rp 3 triliun, atau naik 11 persen dibandingkan Rp 2,7 triliun dari 19 emiten yang IPO sepanjang kuartal I pada tahun 2020 lalu.
“Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap Pasar Modal Indonesia pada tahun 2021,” kata Nyoman.
Adapun pada akhir kuartal 31 Maret 2021, masih terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Sebanyak 2 di antaranya telah IPO pada pekan ini baru yakni PT Imago Mulia Persada Tbk. dan PT Fimperkasa Utama Tbk.
BISNIS
Baca: Komisaris BEI Sebut Sederet Keuntungan Bagi Fintech dan Startup yang Lakukan IPO