TEMPO.CO, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membuka opsi bagi penumpang untuk melakukan pergantian jadwal penerbangan atau reschedule selama periode larangan mudik berlaku, yakni 6-17 Mei 2021. Penumpang yang ingin mengganti jadwal perjalanannya tidak akan dipungut biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami komunikasikan dan buka peluang reschedule itu,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat dihubungi, Sabtu, 10 April 2021.
Pemerintah telah menerbitkan aturan larangan mudik untuk menekan mata rantai penyebaran virus corona selama libur Lebaran. Ketentuan larangan mudik secara rinci diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 yang masih dalam proses administrasi di Kementerian Hukum dan HAM.
Irfan menjelaskan Garuda telah mempersiapkan sejumlah strategi selama larangan mudik berlangsung. Maskapai pelat merah bakal melakukan penyesuaian operasional pada lini layanan sebelum terbang, saat terbang, dan setelah terbang selama periode larangan mudik hingga pasca-aturan berlaku.
Sebagai langkah menjaga keberlangsungan usaha, perusahaan berencana mengoptimalkan layanan penerbangan kargo. Irfan memprediksi kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri akan meningkat, terutama untuk pemenuhan kebutuhan logistik.
Selanjutnya, perusahaan akan tetap memantau jumlah angkutan penumpang sebelum pembatasan perjalanan berlangsung.