TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan inflasi April 2021 mencapai 0,08 persen. Perkiraan itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu kedua April.
"Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 April 2021.
Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi April 2021 secara tahun kalender sebesar 0,53 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,37 persen (yoy).
Dia menuturkan penyumbang utama inflasi April 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas daging ayam ras sebesar 0,05 persen (mtm), jeruk dan cabai merah masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm) dan minyak goreng sebesar 0,01 persen (mtm).
Sementara itu, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen (mtm), cabai rawit sebesar -0,03 persen (mtm), kangkung, bawang merah, bayam dan beras masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).
Erwin mengatakan Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia tersebut.
HENDARTYO HANGGI