Saat ini, Garuda juga masih memberlakukan prosedur jaga jarak dengan mengangkut penumpang yang dibatasi.
Yenny berharap para pemegang saham dapat mengerti kondisi maskapai BUMN tersebut supaya ada tindakan penyelamatan secara konkret. Secara fundamental, dia optimistis prospek Garuda tetap besar karena Indonesia sebagai negara kepulauan masih membutuhkan angkutan udara.
Namun, memang tak bisa dipungkiri saat ini GIAA bergulat untuk mengatasi masalah jangka pendek soal renegosiasi dan restrukturisasi utang.
“Saat ini semuanya hanya bisa menganalisa [pemulihan transportasi udara]. Paling optimistis kuartal III 2021 ini kami berharap ada peningkatan. Saya rasa Garuda bisa lebih baik kalau ada keleluasaan dari pemegang saham memberikan perhatian dalam bentuk pendanaan,” katanya.
BISNIS
Baca juga: Inaca: Masing-masing Maskapai Punya Strategi Respons Aturan Larangan Mudik