TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia National Air Carriers Association (Inaca) dapat memahami kebijakan larangan mudik selama periode mudik Lebaran tahun ini guna menekan laju Covid-19.
Ketua Umum Inaca Denon Prawiraatmadja mengatakan masing-masing maskapai juga bisa mengerti bahwa dasar pelarangan ini juga agar program vaksinasi berjalan lebih mulus tanpa harus mengalami kembali lonjakan angka kasus terpapar Covid-19. Industri penerbangan juga tak ingin program pemulihan kesehatan secara nasional pasca Covid-19 ini gagal.
“Saya yakin teman maskapai paham. Mereka [maskapai] akan menyesuaikan tata kelola dengan tingkat permintaan yang ada dengan beban biaya yang dilakukan. Ini [pandemi] juga sudah lebih dari setahun situasinya. Masing-masing [maskapai] sudah punya strategi dalam merespons aturan pemerintah yang dipertimbangkan untuk membantu menyelesaikan Covid-19 secara segera,” ujarnya, Kamis, 8 April 2021.
Di luar kebijakan larangan mudik tersebut, Denon tak menampik aktivitas mudik pada periode Idul Fitri ini merupakan salah satu momentum yang membuat pendapatan maskapai menjadi lebih tinggi. Sehingga kalau masyarakat tidak mudik tentu akan besar pengaruhnya bagi industri ini.
“Kalau aturan itu tupoksi pemerintah. Tapi kalau soal mudik memang ini salah satu yang diharapkan maskapai karena akan musim sibuk di situ. Jadi memang di luar pertimbangan Covid-19 dan lainnya tidak mudik tentu akan pengaruh besar untuk industri ini,” katanya.
Secara keseluruhan, Denon yang juga CEO WhiteSky Aviation ini berpendapat program pemulihan dari sisi kesehatan memang harus diprioritaskan lebih dahulu.