Hal senada juga disampaikan oleh Co-Founder dan COO PT Trimegah Karya Pratama Riky Boy Permata yang mengatakan sebagai perusahaan rintisan di bidang voucher elektronik (ultra voucher) turut menyasar UKM sebagai mitra merchant.
Riky menjelaskan UKM yang bekerja sama dengan perusahaan kami secara tidak langsung mendapatkan media pemasaran melalui voucher diskon yang disediakan di empat kanal distribusi.
Pertama adalah kanal 'direct to retail' yang bisa diakses langsung melalui aplikasi. Kedua, kanal distribusi 'e-commerce' seperti Tokopedia, Shopee, Lazada. Ketiga, kanal B2B yang biasa digunakan untuk program 'loyalty' perusahaan. Keempat yaitu kanal reseller, di mana ultra voucher membuka kemitraan dengan berbagai perusahaan dan model bisnis.
"Ini dapat mendorong daya beli masyarakat dan meningkatkan trafik pembelian bagi pelaku UKM. Kerja sama melalui akuisisi 'merchant' juga bersifat saling menguntungkan baik bagi konsumen maupun bagi 'merchant' tersebut, Dengan demikian banyak 'brand' yang tidak ragu untuk menjalin kerja sama dengan kami," katanya.
Hingga saat ini Trimegah telah bermitra dengan 300 'brand' dan lebih dari 40.000 'outlet' di seluruh Indonesia. Perusahaan ini juga memiliki rencana jangka panjang untuk melakukan ekspansi, tidak hanya ke dalam, juga ke luar negeri.
Berdasarkan laporan Mapping & Database Startup Indonesia 2018 yang dirilis oleh Indonesia Digital Creative Industry Society, hampir 70 persen perusahaan rintisan dibangun para pendiri atau perintis dari kalangan anak-anak muda berusia 25-38 tahun.
ANTARA