TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan pihaknya masih menyiapkan teknis larangan mudik untuk Hari Raya Lebaran. “Untuk mudik tadi simulasi-simulasi sudah kita lakukan, titik-titik penyekatan, teknologi untuk melakukan pengetesan Covid juga sudah kita siapkan,” kata dia, Kamis, 8 April 2021.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Emil tersebut dalam konferensi pers daring selepas rapat mingguan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah di Mapolda Jawa Barat, Bandung.
Emil mengatakan, tes Covid saat ini sudah lebih mudah dibandingkan tahun lalu. “Tahun lalu cuma punya Rapid Antibodi, sekarang kita punya Rapid Antigen, juga punya GeNose juga sehingga dengan harga terjangkau pengetesan bisa lebih massal,” kata dia.
Bagi pemudik yang lolos sampai di tempat tujuannya, kata Emil, akan diwajibkan menjalani karantina. “Mereka yang keburu datang ke kampung, istilahnya tidak terdeteksi, itu harus dikarantina selama 5 hari."
Aparat di desa dan kelurahan juga akan diminta melakukan pengawasan. “Saya sudah titipkan Kepala Desa, Lurah, Babinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP untuk memastikan persiapan mengkarantina mereka-mereka yang keburu lolos dari prosedur yang kita siapkan,” kata dia.
Pengawasan juga akan dilakukan pada areal wisata. Pengetatan dilakukan dengan pembatasan kapasitas.
“Titik-titik pariwisata juga tetap dibatasi, tidak menjadi pelarian orang tidak mudik. Berwisata juga kuncinya selama Covid ini bukan boleh atau tidak bolehnya, tapi pada kapasitas keterbatasan,” kata Ridwan Kamil.