TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyinggung rencana pembukaan rumah sakit internasional di Bali. Pulau Dewata diwacanakan menjadi salah satu destinasi kesehatan untuk meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan.
“Rencana pengembangan health tourism dengan membuka rumah sakit internasional untuk penanganan penyakit spesifik, seperti kanker dan tumor, itu sudah ada,” ujar Luhut dalam acara Bali Economic and Investment Forum 2021 yang digelar secara virtual, Kamis, 21 April 2021.
Menurut dia, beberapa investor telah menyatakan minat untuk menanamkan modal di sektor pariwisata kesehatan. Bila terealisasi, wisata kesehatan akan menyumbang kontribusi terhadap jumlah kunjungan pelancong yang masuk ke Indonesia.
Luhut menyebut rencana ini merupakan strategi pengembangan pariwisata Bali dalam jangka menengah hingga panjang. Rencana pemerintah mengembangkan pariwisata berbasis kesehatan telah muncul sejak 2020.
Pada Agustus 2020 lalu, Luhut mengatakan Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600 ribu orang atau terbesar di dunia mengalahkan Amerika Serikat dengan jumlah 500 ribu orang. Masyarakat Indonesia umumnya melakoni perjalanan medis ke Malaysia dan Singapura karena layanan kesehatan di dua negara itu murah serta menjanjikan kesembuhan yang lebih cepat.
Apalagi bila dilihat dari potensinya, rata-rata spending atau pengeluaran wisatawan medis per orang mencapai US$ 3.000-10 ribu atau setara dengan Rp 42-140 juta (kurs Rp 14 ribu). Lewat wisata medis, Indonesia diharapkan bisa melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, dan membuka lapangan pekerjaan baru.