TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia atau BEI, Laksono W Widodo menanggapi turunnya nilai transaksi di pasar modal dalam beberapa waktu belakangan.
Laksono mengatakan turunnya nilai transaksi itu disebabkan adanya January effect yang biasa terjadi di awal tahun. "Plus euforia karena adanya program vaksinasi yang sedang berjalan yang akan mendongkrak perekonomian," ujar Laksono kepada awak media, Selasa, 6 April 2021.
Baca Juga: Liang Xian Borong Saham Bank Mayapada Rp 586,4 Miliar
Setelah itu, Laksono mengatakan euforia menyusut dan investor menunggu hasil nyata dalam perbaikan ekonomi. Di samping itu, belum semua emiten juga melaporkan Laporan Keuangan 2020.
"Sehingga market masih wait and see," ujarnya. Laksono pun mengatakan kondisi serupa juga terjadi di pasar modal lain di luar negeri.
Laksono mengatakan wacana pembatasan mudik selama libur Lebaran juga dapat berpengaruh terhadap sentimen investor terkait pemulihan ekonomi. "Tentunya juga berpengaruh terhadap penurunan IHSG karena sikap 'wait and see' tersebut."
Berdasarkan pantauan Tempo, nilai transaksi pasar saham belakangan ini mengalami penurunan. Pada perdagangan Selasa, 6 April 2021, transaksi harian di BEI tercatat sebesar Rp 9,35 triliun.
Nilai ini menyusut dari nilai transaksi perdagangan pada pekan sebelumnya yang berada di kisaran Rp 10 triliun hingga Rp 12 triliun. Adapun pada awal tahun ini, nilai transaksi bisa mencapai Rp 15 triliun.