TEMPO.CO, Jakarta – Bandara El Tari Kupang kembali melayani penerbangan setelah ditutup sementara pada Senin pagi, 5 April 2021, akibat badai siklon tropis seroja. Penutupan bandara hingga pukul 10.00 WITA merujuk pada Notam Nomor B0510/21 NOTAMN.
"Badai akibat Siklon Tropis Seroja yang terjadi sejak Jumat lalu mengakibatkan beberapa kerusakan pada fasilitas Bandara El Tari Kupang,” ujar Vice President Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan, Senin, 5 April 2021, melalui keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Bali Meningkat 68 Persen pada Maret
Akibat penutupan bandara tersebut, 14 penerbangan mengalami pembatalan jadwal. Sebanyak tujuh jadwal merupakan penerbangan jadwal keberangkatan dan tujuh jadwal merupakan penerbangan kedatangan. Adapun pesawat yang terimbas penutupan bandara adalah Citilink, Wings Air, Batik Air, dan Lion Air dibatalkan.
Badai siklon tropis seroja telah menyebabkan kerusakan beberapa fasilitas bandara dan mengganggu penerbangan. Angkasa Pura I mencatat, kerusakan terjadi pada plafon terminal penumpang di area selasar keberangkatan dan kedatangan domestik, ruang tunggu, serta area kedatangan internasional.
Kebocoran akibat rusaknya plafon telah mengenai mesin conveyor belt. Selain itu, sumber daya listrik Bandara El Tari dioperasikan menggunakan genset lantaran aliran listrik PLN padam sejak Minggu, 4 April, pukul 13.30 WITA.
Handy memastikan kerusakan di terminal penumpang dan gangguan di area sisi udara dapat segera ditangani sehingga bandara dapat beroperasi dengan normal. Untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan akibat badai, perseroan menyiapkan rencana operasi terbatas di terminal dan alur pelayanan penumpang, bagasi, serta kargo, baik di sisi keberangkatan maupun kedatangan.
Angkasa Pura I juga memeriksakan instalasi listrik dan air sebelum pengoperasian untuk menghindari terjadinya arus pendek, memberbaiki plafon yang rusak, memeriksa ulang kondisi seluruh saluran air, dan membersihkan area landasan pacu, taxiway, hingga apron dari objek asing.
Kemudian, perusahaan telah berkoordinasi dengan Airnav dan maskapai untuk memutuskan status operasional bandara. “Kami berkoordinasi dengan bandara yang hari ini terdapat rute penerbangan baik yang ke atau dari Kupang agar penumpang dapat ditangani sesuai prosedur,” ujar Handy.