Selain secara langsung, demo akan dilakukan melalui saluran virtual. Said mengatakan ada puluhan ribu buruh di 20 provinsi akan melaksanakan aksi secara bersamaan di ruang maya.
Ia menjamin aksi demo akan memperhatikan protokol kesehatan. Jumlah pendemo turun ke lapangan pun akan mengikuti ketentuan aparatur.
“Kami tidak akan melanggar ketentuan. Kami siap melakukan rapid antigen, mengikuti protokol kesehatan, memakai maske, handsinitizer dan protokol lainnya,” kata Said.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, sebelumnya menilai pengusaha sudah bisa membayar THR penuh kepada pekerjanya menjelang Lebaran pada Mei mendatang. Menurut dia, sektor industri telah kembali bergairah sejak akhir kuartal I 2021.
Kondisi itu ditunjukkan dengan meningkatnya indeks manufaktur atau purchasing managers index (PMI) yang telah menyentuh 53,2 sepanjang Maret 2021. “Kalau PMI manufaktur di atas level 50, artinya industri sudah mulai bergairah atau ekspansi,” ujar Bhima.
Di samping itu, Bhima menyatakan asumsi pertumbuhan ekonomi pemerintah yang mencapai 5 persen hingga akhir 2021 menunjukkan adanya indikator pemulihan perekonomian. Bila ekonomi dianggap sudah bangkit kembali, ia berujar pengusaha harus konsisten membayarkan haknya kepada buruh.
Dengan pembayaran kewajiban THR secara penuh, pengusaha disebut-sebut justru akan untung. Sebab, pembayaran THR akan berimbas pada naiknya daya beli pekerja yang akan memberikan efek langsung kepada peningkatan belanja.
BACA: Pengusaha Dinilai Sudah Mampu Bayar THR Penuh, Ini Buktinya
FRANCISCA CHRISTY ROSANA