Basuki berpendapat kawasan mangrove dapat membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Pasalnya, sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.
Di samping itu, lanjutnya, pelestarian kawasan mangrove dapat mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa.
Selain itu, kawasan mangrove dapat menjadi paru—paru Kota Semarang dan mengurangi risiko abrasi di Pantai Utara Jawa. Konstruksi jalan tol Semarang—Demak akan dilakukan oleh PT Wijaya Karya-PT Pembangunan Perumahan (KSO).
Sejauh ini, konstruksi Seksi 1 Semarang—Sayung sudah mulai tahap pembebasan lahan sekitar 2,29 persen, sedangkan progres konstruksi pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 36 persen.
Basuki berpendapat keberadaan tol Semarang—Demak akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tangah bagian utara. Selain itu, lanjutnya, jalan tol tersebut dapat menghubungkan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak sebagai kawasan wisata religi.
BISNIS
Baca juga: Ganjar Pranowo: Ada Persoalan Sosial pada Pembangunan Tol Semarang-Demak